Senin, 10 Februari 2014

Muhammad, Putera Dua Orang Sesembelihan


بسم الله الرحمن الرحيم


Seperti kita tahu bahwa nasab nabi shallallahu alaihi wasalam adalah dari `Abdullah sampai dengan nabi Ismail alaihis salam. Antara `Abdullah dan nabiyullah Ismail alaihis salam memiliki sebuah persamaan yaitu pernah mengalami kejadian hampir disembelih oleh bapaknya.

Syaibah atau yang dikenal dengan `Abdul Muththalib (budaknya Al-Muththalib)[1] adalah bapak dari `Abdullah. Sementara `Abdullah merupakan putera terbaik `Abdul Muththalib, juga putera yang paling menjaga kehormatan diri dan paling dicintainya. Ia adalah Adz-Dzabih (anak yang terkena undian untuk di sembelih).

Peristiwanya bermula ketika `Abdul Muththalib mendapat kemuliaan untuk
menggali kembali sumur Zam-zam setelah ditimbun oleh suku Jurhum ketika keluarnya mereka dari Mekkah. Melalui mimpi, ia diperintahkan untuk menggali kembali sumur Zam-zam berikut gambaran letak sumurnya.

Penggalian sumur Zam-zam yang dilakukan oleh `Abdul Muththalib membuatnya berselisih dengan orang-orang Quraisy. Hingga kemudian `Abdul Muththalib pun ketika itu bernadzar, yakni jika Allah menganugerahi dirinya sepuluh orang anak laki-laki dan mereka telah mencapai usia untuk bisa melindungi diri, maka dia akan menyembelih salah satu di antara mereka.

Ketika telah lengkap (jumlah anaknya) maka `Abdul Muththalib melakukan pengundian. Qadarullah undian itu jatuh pada `Abdullah putera kesayangannya. Maka kemudian ia pun menuju ke Ka`bah untuk menyembelihnya. Namun orang-orang Quraisy mencegahnya, terlebih lagi saudara dan paman-pamannya, hingga ia menebus nadzar itu dengan 100 ekor unta.

Seperti kita tahu bahwa nabi Ibrahim alaihis salam juga diperintahkan Allah ta`ala melalui mimpinya untuk menyembelih nabi Ismail alaihis salam. Hingga kemudian Allah ta`ala menggantikan nabi Ismail alaihis salam dengan satu ekor kambing (ditebus) untuk disembelih. Hal ini untuk membuktikan keimanan nabi Ibrahim alaihis salam dan nabi Ismail alaihis salam.

Berdasarkan kisah inilah maka kemudian nabi Muhammad shallallahu alaihi wasalam merupakan putera dari dua orang sesembelihan dan putera dari dua orang tebusan. `Abdullah merupakan bapaknya Rasulullah shallallahu alaihi wasalam di mana beliau juga merupakan keturunan nabi Ismail alaihis salam.


Referensi :
Sebagian besar tulisan ini dikutip dari buku terjemah Sirah Nabawiyah – Taman Cahaya di Atas Cahaya Perjalanan Hidup Rasulullah shallallahu alaihi wasalam karya Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfurry. Cetakan keenam diterbitkan oleh Ash-Shaf Media.






[1] Al-Imam Ibnu Hazm Al-Andalusy dalam Maratibul Ijma (154) pernah menyatakan : “Mereka (para ulama) telah sepakat tentang keharaman setiap nama yang mengandung unsur penghambaan kepada selain Allah, seperti : Abdu `Amr, Abdul Ka`bah, dan semisalnya, kecuali Abdul Muththalib. Sebab pengecualiannya adalah karena Rasulullah shallallahu alaihi wasalam pernah menyatakan ketika berkecamuk perang Hunain :
“Saya adalah seorang nabi bukan pendusta, saya adalah anak Abdul Muththalib.” [Al-Bukhari no. 2864 dan Muslim no. 1776]
Lihat Fathul Majid 2/735 cetakan Darus Shumai`i. KSA

Tidak ada komentar :

Posting Komentar